A. Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat larutan asam
basa, metode pengukuran dan penerapannya
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori – teori asam basa
dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
C. Teori
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat
dilakukan dengan menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin
mengetahui berapa pH suatu larutan diperlukan indicator universal atau pH
meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan menguji larutan terebut dengan beberapa
larutan tersebut dengan beberapa indicator yang telah diketahui trayek pH nya
seperti pada tabel .trayek pH dan perubahan warna beberapa larutan indicator.
| 
   
No. 
 | 
  
   
Indikator 
 | 
  
   
Perubahan Warna 
 | 
  
   
Trayek pH 
 | 
 
| 
   
1. 
 | 
  
   
Metil Jingga 
 | 
  
   
Merah – Kuning 
 | 
  
   
2,9 – 4,0 
 | 
 
| 
   
2. 
 | 
  
   
Metil Merah 
 | 
  
   
Merah – Kuning 
 | 
  
   
4,2 – 6,3 
 | 
 
| 
   
3. 
 | 
  
   
Bromtimol Biru 
 | 
  
   
Kuning – Biru 
 | 
  
   
6,0 – 7,6 
 | 
 
| 
   
4. 
 | 
  
   
Fenolftalein 
 | 
  
   
Tak berwarna – Merah 
 | 
  
   
8,3 – 10,0 
 | 
 
| 
   
5. 
 | 
  
   
Lakmus 
 | 
  
   
Merah – biru 
 | 
  
   
5,5 – 8,0 
 | 
 
Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna
yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut
akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna
adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu
indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah
kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus
merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi
merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna
merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan
berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna
menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus
biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat
netral.
D.Tujuan                 
: Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan
beberapa  larutan indicator asam basa
Alat dan Bahan :
- Tabung
     Reaksi
 - Pipet
     Tetes
 - Rak
     Tabung
 - Larutan
     A, B, C
 - Air
     sumur
 - Air
     sungai
 - Air
     Cucian Beras
 - Air
     Sabun
 - Air
     Kelapa
 - Air
     Teh
 - Larutan
     Indikator Asam Basa : MM, MJ, BTB dan PP
 
Cara Kerja          
:
1.       Larutan
yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak ¼ tabung.
2.       Larutan
diuji dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi.
3.       Larutan
A dimasukkan ke dalam  empat buah tabung sebanyak ¼ tabung.
4.       Diteteskan
larutan indicator ( metil merah pada tabung 1, metil jingga pada tabung 2,
bromo timol biru pada tabung 3, dan fenol flatein pada tabung 4 ) dengan
menggunakan  pipet tetes.
5.       Diamati
perubahan warna yang terjadi.
6.       Hal
yang sama ( langkah 3-5 ) dilakukan pada larutan yang lain.
Hasil Pengamatan          
:
- Pengujian
     dengan kertas lakmus
 
| 
   
No. 
 | 
  
   
Larutan 
 | 
  
   
Perubahan Warna Lakmus 
 | 
  
   
Perkiraan pH 
 | 
 |
| 
   
Merah 
 | 
  
   
Biru 
 | 
 |||
| 
   
1. 
 | 
  
   
A 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Basa 
 | 
 
| 
   
2. 
 | 
  
   
B 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Basa 
 | 
 
| 
   
3. 
 | 
  
   
C 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
4. 
 | 
  
   
Air Sumur 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
5. 
 | 
  
   
Air Sungai 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Netral 
 | 
 
| 
   
6. 
 | 
  
   
Air Sabun 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Biru 
 | 
  
   
Basa 
 | 
 
| 
   
7. 
 | 
  
   
Air Teh 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
8. 
 | 
  
   
Air Cucian Beras 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
9. 
 | 
  
   
Air Kelapa 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Merah 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
2. Pengujian dengan larutan indikator
| 
   
No. 
 | 
  
   
Larutan 
 | 
  
   
Perubahan
  Warna 
 | 
  
   
Perkiraan
  pH 
 | 
 |||
| 
   
MM 
 | 
  
   
MJ 
 | 
  
   
BTB 
 | 
  
   
PP 
 | 
 |||
| 
   
1. 
 | 
  
   
A 
 | 
  
   
 Kuning 
 | 
  
   
 Orange 
 | 
  
   
Biru tua  
 | 
  
   
 Ungu 
 | 
  
   
Basa 
 | 
 
| 
   
2. 
 | 
  
   
B 
 | 
  
   
 Orange 
 | 
  
   
 Orange 
 | 
  
   
 Hijau 
 | 
  
   
 Bening 
 | 
  
   
Basa 
 | 
 
| 
   
3. 
 | 
  
   
C 
 | 
  
   
 Merah muda 
 | 
  
   
 Merah 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Putih 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
4. 
 | 
  
   
Air
  Sumur 
 | 
  
   
 Kuning 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Hijau 
 | 
  
   
 Bening 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
5. 
 | 
  
   
Air
  Sungai 
 | 
  
   
 Merah 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Hijau 
 | 
  
   
 Putih 
 | 
  
   
Netral 
 | 
 
| 
   
6. 
 | 
  
   
Air
  Sabun 
 | 
  
   
 Merah 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Biru 
 | 
  
   
 Ungu 
 | 
  
   
Basa 
 | 
 
| 
   
7. 
 | 
  
   
Air Teh 
 | 
  
   
 Merah 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Hijau 
 | 
  
   
 Putih 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
8. 
 | 
  
   
Air
  Cucian Beras 
 | 
  
   
 Merah 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Kuning 
 | 
  
   
 Putih 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
| 
   
9. 
 | 
  
   
Air
  Kelapa 
 | 
  
   
 Merah 
 | 
  
   
 Jingga 
 | 
  
   
 Kuning 
 | 
  
   
 Putih 
 | 
  
   
Asam 
 | 
 
H. Pembahasan
1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan
netral!
Jawab :
Asam (Larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa)
Basa (Larutan A dan Air Sabun)
Netral (Larutan B, Air Sungai dan Air Teh)
2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa
dan netral?
Jawab :
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7
I. Kesimpulan : Setelah melakukan bermacam-macam percobaan
menggunakan kertas lakmus berwarna merah dan biru, serta menggunakan
larutan-larutan diatas dan dapat diketahui bahwa larutan C, Air Sumur, Air
Cucian Beras dan Air Kelapa memiliki pH dibawah 7 yaitu adalah bersifat asam.
Untuk larutan A dan Air Sabun memiliki pH diatas 7 yang berart bersifat basa,
sedangkan larutan B, Air Sungai dan Air Teh bersifat netral karena memiliki pH
7.
Tetapi saat dilakukan percobaan menggunakan larutan indicator
(MM. MJ, BTB, PP) ada beberapa larutan yang hasilnya berbeda seperti larutan B,
Air sungai dan Air Teh yang menunjukkan pH dibawah 7 yaitu 4,0 untuk larutan B
dan 6,3 untuk Air Sungai dan juga Air Teh.
Nama Kelompok:
- Nurin
     Shabrina
 - Reysmia
     R.F
 - Salsabilla
     Intan
 - Tiana
     Handayani
 
- XI
     IPA 1
 



